Siapa yang tak kenal handphone? Dari anak paud sampai yang kakek
nenek sepuh pasti tau yang namanya handphone kan?. Selain sebagai alat
komunikasi, kita semua tau manfaat lain dari handphone dan sepertinya tidak
usah repot-repot membahas soal kegunaan lain dari handphone itu ya?
Bisa dikatakan, orang yang sudah
punya handphone dan terbiasa menggunakan handphone dalam kegiatan sehari-hari, otomatis dia akan merasa “tidak bisa hidup” tanpa handphone. Pernah kah anda merasakan yang namanya putus cinta? ya kira-kira seperti itulah rasanya?, atau jangan-jangan belum pernah pacaran? Nah lho
punya handphone dan terbiasa menggunakan handphone dalam kegiatan sehari-hari, otomatis dia akan merasa “tidak bisa hidup” tanpa handphone. Pernah kah anda merasakan yang namanya putus cinta? ya kira-kira seperti itulah rasanya?, atau jangan-jangan belum pernah pacaran? Nah lho
Karena ketergantungannya terhadap handphone sudah sangat
addict, tanpa sadar kita melakukan suatu tindakan defensive atau pencegahan
agar tidak merasakan pedihnya putus cinta tadi yaitu gimana caranya kita selalu
mengusahakan agar HP kita selalu online. Data paket kita beli terus, tindakan
ini bisa dikatakan hal yang super wajib dilakukan. Saking wajibnya terkadang
kita tidak sadar sudah berapa ratus ribu uang kita habiskan setiap bulan nya. Pemenuhan
data paket itu kita anggap hal yang lumrah dan tidak membebani diri kita,
persis seperti halnya ketika lapar ya otomatis harus makan. Bener kan? Ngaku
aja deh
Oke lanjut, karena sudah merupakan hal yang wajar plus super
wajib. Maka berapapun uang yang kita keluarkan untuk beli data paket biasanya
tidak kita hitung. Biaya data paket sama sekali tidak kita anggap asalkan
internet bisa tetap nyala agar hubungan intim kita dengan handphone tetap terjaga
mesra.
Sedikit paparan yang sudah saya sebutkan diatas adalah suatu
kebiasaan yang melekat pada banyak orang. Termasuk saya atau anda bahkan
keluarga kita. Habit semacam ini kita sebut sebagai kebiasaan yang konsumtif,
tanpa sadar kita sudah masuk kedalam golongan konsumen yang sangat konsumtif.
Parahnya sifat konsumtif itu sudah tertanam dialam bawah
sadar kita sehingga sangat sulit sekali kebiasaan itu dihilangkan. Sampai disini mari kita bertanya, kira-kira berapa
banyakkah jumlah orang yang tanpa sadar telah menjadi konsumen yang sangat konsumtif
seperti kita?. Susah ya nyebutnya?, oke…tidak usah bicara dunia deh, tidak usah
bicara Indonesia juga, tapi coba tebak kira2 berapa orang yang jadi konsumen
internet melalui media handphone di Kota tempat kita tinggal?. Ribuan ya kira2
?
Jika kita sebut pola pikir diatas sebagai Mindset Konsumen. Sudah
tentu mindset seperti ini tidak akan bisa menjadikan kita mendapatkan
penghasilan dari internet, agar bisa mendapatkan penghasilan dari internet kita
harus merubah pola pikir, kita balik pola pikir kita, kita balik mindset
konsumen yang sudah menjadi habit kita menjadi Mindset Produsen.
Pertanyaanya apa itu Mindset Produsen?. Mindset Produsen menurut
pemahaman saya pribadi adalah suatu pola pikir yang mengajak kita untuk
berperan sebagai salah satu sumber pemenuhan dari kebutuhan yang dicari oleh para
konsumen. Bahasa gampangnya merubah diri kita yang tadinya berperan sebagai
pembeli menjadi penjual.
Lalu timbul pertanyaan lagi, kalau kita berubah menjadi
penjual apakah ada konsumen nya? Jawaban dari pertanyaan ini sangat mudah sekali,
kalau kita tanya apakah ada konsumen nya? Jawab nya ya pasti ada. Diatas tadi
sudah disebut, kira2 ada ribuan konsumen di Kota tempat kita tinggal. Betul
nggak?.
Karena sekarang kita tau konsumen nya ada, pertanyaan
selanjutnya yang timbul adalah kira-kira apa sih yang di butuhkan konsumen?. Jawaban
dari pertanyaan ini juga sangat mudah, yaitu kembali kepada diri kita sendiri, kita
kan pernah jadi konsumen yang konsumtif. Coba ingat-ingat, waktu itu kita butuh
apa saja?.
Karena jawabannya sudah ada pada diri kita saat kita masih
memiliki Mindset Konsumen maka hal yang harus kita lakukan adalah menyediakan
apa-apa yang dulu pernah kita cari. Yang jelas, kebutuhan konsumen itu
macam-macam, ada yang butuh barang, ada yang butuh hiburan dan ada yang butuh
informasi.
Kita ambil contoh agar lebih jelas lagi ya :
- Jika dulu kita suka membaca berita artis Korea maka sekarang
dibalik, kita harus bisa memberikan informasi terkini dari artis-artis Korea.
Jika dulu kita suka menonton tayangan ilmu pengetahuan, sekarang kita harus
berusaha memberikan informasi pengetahuan.
Kira-kira seperti itu lah yang dinamakan Mindset Produsen. Tapi,
apakah saya bisa melakukan itu semua?. Jika Mindset Produsen sudah tertanam
pada diri kita, maka kita bisa melakukan apapun. Jadi mari kita rubah pola pikir
mulai sekarang.
Jika anda ingin mencaru uang di internet dengan jalan
membangun kerajaan bisnis online anda sendiri, maka inilah Rahasia Pertama yang
harus anda praktekan. Setelah rahasia pertama ini di praktek kan, baru kita
akan bahas ke level yang berikutnya yaitu Rahasia Kedua Cara Mencari Uang di
Internet
Wassalam
Penulis
IG : @isengjadiduit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar